Gen Z dan Kelas Digital Marketing di Era Modern
Di era digital, Generasi Z dikenal sebagai generasi yang paling akrab dengan teknologi. Mereka tumbuh bersama internet dan perangkat digital. Namun, kemampuan ini belum tentu diiringi dengan strategi yang matang dalam memanfaatkannya.
Paradoks Gen Z: Melek Sosial Media, Minim Strategi
Sebagai contoh, banyak Gen Z aktif di media sosial setiap hari. Mereka tahu cara membuat konten dan mengikuti tren. Sayangnya, hanya sedikit yang tahu bagaimana mengubah aktivitas tersebut menjadi hal produktif. Dengan kata lain, mereka tahu cara menggunakan platform, tetapi belum memahami cara mengoptimalkannya.
Kesenjangan antara Pendidikan dan Kebutuhan Industri
Di sisi lain, industri saat ini sangat membutuhkan anak muda yang paham digital marketing. Skill ini menjadi nilai tambah yang besar di banyak bidang pekerjaan. Meski begitu, tidak semua Gen Z memiliki akses ke sumber belajar yang tepat. Banyak dari mereka kesulitan menemukan materi yang mudah dipahami dan relevan.
E-Course: Solusi Literasi Digital yang Fleksibel
Untuk menjembatani hal ini, e-course atau kelas digital marketing online bisa jadi solusi. Materinya biasanya disusun agar mudah dicerna oleh pemula. Selain itu, formatnya fleksibel dan bisa diakses kapan saja.
Lebih penting lagi, e-course tidak hanya membahas teknis. Banyak program juga mengajarkan cara berpikir kritis, membaca tren, dan membangun empati digital. Hal ini sangat penting dalam dunia yang terus berubah dengan cepat.
Mendorong Literasi, Bukan Sekadar Konsumsi
Oleh karena itu, mendorong literasi digital marketing bukan sekadar soal jualan online. Ini tentang membekali Gen Z agar bisa beradaptasi dan berkontribusi di dunia digital dengan cara yang positif.
Kesimpulannya, investasi dalam e-course bisa membantu Gen Z menjadi lebih dari sekadar pengguna digital. Mereka bisa menjadi aktor utama yang cerdas, kreatif, dan bertanggung jawab.